SEJARAH SMPN15 TASIKMALAYA
SMP Negeri 5 Tasikmalaya berlokasi di Jalan R.E.
Martadinata No. 85 Tasikmalaya berdiri diatas lahan 10.000 , tidak
terlepas dari perkembangan sejarah berdirinya Sekolah ini hingga
sekarang berdiri megah berlantai tiga.
Berawal dari keadaan masyarakat Tasikmalaya yang pada
saat itu merupakan masyarakat industry, terkenal juga dengan
masyarakat pengrajin batik yang kualitetnya luar biasa dan pengrajin
rumahan, bahkan disamping itu terkenal juga sebagai pedagang yang ulung
dan ulet, sampai terkenal ke seluruh Nusantara sebagai pedadang dengan
system kredit.
Didasari oleh hal tersebut maka tercetus suatu
gagasan untuk membentuk sebuah sekolah yang dapat memberi arahan dan
pembekalan terhadap masyarakat yang berjiwa ekonomi agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam hal berdagang. Maka pada tahun 1948
terbentuklah sebuah sekolah yang bernama Sekolah Dagang, sekolah ini
merupakan sekolah pertama di Tasikmalaya yang menggeluti bidang
perdagangan. Untuk pertamakalinya Sekolah Dagang ini dipimpin oleh Rd.
I. Sastrakusumah, dan di luar dugaan, animo masyarakat sungguh luar
biasa.Banyak diantara juragan-juragan batik pada waktu itu menyekolahkan
anaknya di sekolah ini.Sehingga tak heran dari tahun ke tahun jumlah
siswa sekolah ini berkembang terus.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat akan sekolah ini maka pendiri sekolah ini mengusulkan untuk
mengembangkan sayapnya lebih luas lagi dan untuk pemberian nama Sekolah
Dagang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada sehingga
pada Tahun 1951 Sekolah Dagang yang berlokasi di Jalan R.E. Martadinata
ini berganti nama menjadi Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP)
Tasikmalaya, dengan Kepala Sekolah yang baru yaitu bernama Rd. Ardi
Wirasastra. Selanjutnya untuk menampung kebutuhan akan pengetahuan
tentang dunia perekonomian, maka dirintis pula Sekolah Dagang Pertama
(SDP), dan Sekolah Administrasi Atas (KPAA) yang lokasinya masih di
Sekolah SMEP namun pelaksanaannya dilaksanakan pada sore hari.
Keberadaan sekolah ini hingga akhir tahun 1979.
Beberapa pergantian kepemimpinan menjadi saksi pasang
surutnya Sekolah Menengah Ekonomi Pertama ini mulai dari Bapak Rd. Ardi
Wirasastra, Bapak Yoyo Salza, Bapak Abdur Rahman, Bapak Ackil Khaelany,
hingga bapak Anwar Aripin. Dan pada kepemimpinan Bapak Anwar Aripin
inilah pemerintah melalui surat keputusan mengubah sekolah ini menjadi
Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tasikmalaya. Keputusan ini didasari
kebutuhan yang mendesak berdirinya sebuah sekolah umum di Tasikmalaya. Dan pada tanggal 3 Januari tahun 1977 Resmilah Sekolah Menengah Ekonomi Pertama menjadi Sekolah Menengah Pertama,
dan ditetapkan pengajarnya merupakan difusi dari SMEP dengan kata lain
guru-guru SMEP beralih menjadi guru SMP dan bagi yang mau pindah
ditawarkan pindah ke sekolah sesuai dengan keinginan masing-masing.
Keberadaan SMPN 5 Tasikmalaya, pada tahun-tahun
pertama di bawah bayang-bayang SMEP, ini dimaklumi bahwa image
masyarakat masih melekat dengan keberadaan SMEP, apalagi keberadaan
siswa-siswi SMEP ada dan mengenyam pendidikan di tempat yang sama. Namun
lama kelamaan nama SMEP mulai hilang dari benak masyarakat apalagi
ketika zaman kepemimpinan Bapak Ruhandi, beliau berusaha keras
memasyarakatkan nama SMPN 5 untuk lebih dikenal masyarakat. Sehingga tak
heran kiprah siswa-siswi SMPN 5 mulai diperhitungkan di dunia
pendidikan dan pada tahun 1985, berawal dari keberhasilan siswa SMPN 5
Tasikmalaya menjadi finalis kegiatan Lomba CERDAS CERMAT SMP di TVRI
Jakarta.Masyarakat mulai mengakui keberadaan sekolah ini.
Sejak tahun itulah, perkembangan sekolah ini dari
tahun ke tahun terus mengalami kemajuan sehingga tidak heran mengungguli
sekolah-sekolah yang lainnya yang berada di kota Tasikmalaya, sehingga
setiap tahun sekolah ini selalu masuk peringkat tiga besar dalam
perolehan prestasi sekolah di wilayah Tasikmalaya. Sehingga tak heran
jika pemerintah cukup menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan
kemajuan sekolah ini. Beberapa prestasi telah ditoreh oleh sekolah ini,
pada tahun 2001 terpilih menjadi sekolah model IMTAQ kemudian hasil
seleksi yang cukup ketat dari sekolah-sekolah yang ada di Tasikmalaya
pada tahun 2005 terpercaya menjadi sekolah berpredikat SEKOLAH
BERSTANDAR NASIONAL (SSN). Kiprah ini dibina dan dikembangkan terus oleh
seluruh civitas akademik dan stakeholder yang ada di sekolah ini dan
hasil verifikasi yang dilakukan Dirjen Pendidikan Dasar Sekolah
Berstandar Nasional sangat baik dan dipromosikan menjadi Sekolah
Rintisan Bertaraf Internasional. Sehingga pada tahun 2008 dengan Surat
Keputusan dari Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat
Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan menengah Departemen Pendidikan
Nasional No. 22105/C3/KP/2009, sekolah ini resmi menjadi Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional.
Setelah sekolah ini menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional seluruh civitas akademik terus berupaya untuk
meningkatkan layanan kepada customer pendidikan dan juga meningkatkan
management mutu dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendiikan.
Hal ini terbukti dengan mendapatkan Nilai Akreditasi A (AMAT BAIK) dengan nilai 96 dari badan akreditasi nasional sekolah/madrasah dengan sertifikat akreditasi No. 02.00/534/BAP-SM/XI/2010 dan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dari lembaga sertifikasi Internasional IAPMO R&T Registration Services pada tanggal 15 februari 2012.
Berikut Pimpinan yang memimpin SMP Negeri 5 Tasikmalaya dari masa ke masa diantaranya :
NO | NAMA KEPALA SEKOLAH | MASA BAKTI DARI TAHUN …… SD TAHUN …… |
---|---|---|
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. |
Bapak Anwar Aripin Bapak Drs. H. Ruhandi Bapak A. Suparman, B.A. Bapak Drs. Atang Suwandana Bapak H. Dedi Marsana Bapak Drs. H. Dadang Yudistira, SH, M.Pd Bapak Drs. H. Maman Tisnajaya Bapak Drs. Enong Suherman Bapak Drs. Dadang Abdul Patah, MM Bapak Asep Rusyadi, S.Pd., M.Pd |
1977 s.d. 1986 1986 s.d. 1993 1993 s.d. 1995 1995 s.d. 1998 1998 s.d. 2000 2000 s.d. 2004 2004 s.d. 2006 2006 s.d. 2007 2007 s.d. 2012 2012 – sekarang |
Demikian sejarah singkat berdirinya dan perkembangan SMP negeri 5 Tasikmalaya hingga sekarang.
Sumber berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara dengan para pelaku sejarah yang masih ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar