Senin, 20 Maret 2017

5 CARA MENGATASI EMOSI DIRI SENDIRI

           5 CARA MENGATASI EMOSI DIRI SENDIRI

 

1. Menenangkan diri

Dari perspektif manajemen marah, marah bisa dilihat sebagai sebuah siklus agresi (aggression cycle) yang terdiri dari eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Oleh karena itu, saat Anda marah, tenangkan diri sehingga siklus agresi Anda berantakan. Dengan pikiran tenang, Anda bisa berpikir logis dan mencari solusi.
Untuk menenangkan diri, Anda bisa melakukan cara-cara berikut:
  • Tarik napas dalam-dalam – Saat menarik napas, fokuskan pikiran Anda pada napas yang masuk ke hidung atau bayangkan pemandangan yang indah. Lakukan berulang sehingga Anda bisa menurunkan emosi sedikit demi sedikit.
  • Hitung 1 s.d 10 – Dalam hati, hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan untuk meredakan emosi. Jika perlu, lakukan beberapa kali.
  • Alihkan perhatian – Anda bisa mengalihkan perhatian pada hal-hal lain seperti menonton TV atau pergi ke toilet.

2. Berempati

Pemicu marah terkadang hal sepele. Untuk menghindari masalah sepele ini menjadi besar, berempatilah. Empati adalah keadaan mental yang membuat Anda merasakan keadaan atau pikiran orang lain.
Kembali kepada contoh pengendara yang menyalip Anda, berempatilah kepada dia. Mungkin dia sedang buru-buru atau memang karakternya sudah begitu. Dengan berempati, Anda tidak akan mengeluarkan sumpah serapah dan nama hewan.
Contoh lain, jika isteri Anda ngomel-ngomel, berempatilah kepada dia. Mungkin saja dia capai memasak, membereskan rumah, dan mengurus anak sehingga kondisi mentalnya tidak stabil.
Anda mungkin akan sedikit susah berempati ini karena merasa diri lebih superior. Namun, kuatkanlah melakukannya karena memang tujuan Anda adalah meredam marah.

3. Mengingat dampak negatif yang akan terjadi

Emosi yang meluap-luap biasanya membuat yang bersangkutan gelap mata. Jika sudah demikian, dia akan memukul, berteriak, memaki, atau merusak barang-barang yang ada. Nah, untuk menghindari keadaan ini, ingatlah dampak negatif yang akan terjadi jika Anda tidak bisa melawan emosi.
Sebagai contoh, Anda bertengkar hebat dengan isteri Anda. Saat amarah akan meledak (misalnya Anda akan memukul), ingat dampak negatif yang akan terjadi seperti isteri Anda akan lebam mukanya, mertua membenci Anda, atau Anda dilaporkan isteri Anda ke polisi karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

4. Menganggap hari terakhir Anda hidup

Jika Anda masih sulit mengontrol emosi, anggap hari saat Anda marah adalah hari terakhir Anda hidup. Dengan menganggap seperti itu, emosi Anda akan mereda dengan sendirinya karena Anda ingin mati dengan membawa kebaikan, bukan membawa emosi.

5. Memaafkan dan melupakan

Anda sering mengungkit-ungkit masalah lama sehingga emosi Anda meluap lagi? Mulai sekarang, maafkan mereka yang telah memberi Anda masalah (misalnya menyakiti, membohongi, merendahkan, atau menjelekkan Anda) dan lupakan.
Cara ini adalah cara favorit saya dalam menghilangkan emosi. Dengan memaafkan dan melupakan, saya bisa berfokus pada hal-hal penting yang berdampak positif pada kehidupan saya. Selain itu, saya juga terhindar dari balas dendam.

PERGAULAN BEBAS

Pengertian Pergaulan Bebas, Penyebab, Akibat & Cara Mengatasi| Secara Umum, Pengertian Pergaulan Bebas yaitu salah bentuk tingkah laku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, peraturan, syarat, serta perasaan malu. Atau pergaulan bebas bisa diartikan sebagai tingkah laku menyimpang yang tidak mematuhi etika agama ataupun etika kesusilaan. Pengertian Pergaulan Bebas diambil karena arti dari Pergaulan dan bebas.

Pengertian pergaulan yaitu adalah proses hubungan pada individu atau individu dengan kelompok. Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, etika agama serta etika kesusilaan. Pergaulan punya pengaruh pada pembentukan kepribadian seorang individu baik pergaulan positif atau negatif.

Pergaulan positif berupa kerja sama pada individu atau kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang perlu dijauhi oleh setiap masyarakat terutama untuk remaja yang masih labil atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah dipengaruhi serta belum bisa tahu baik atau tidaknya perbuatan tersebut .

Pengertian Pergaulan Bebas Menurut Agama

Pengertian pergaulan bebas menurut agama yaitu proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas tertuang dalam Surat An-Nur ayat 30-31 kalau sebaiknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul.

Ciri-Ciri Pergaulan Bebas 

Pergaulan bebas bisa diketahui dengan beberapa ciri-ciri yang menandakannya diantaranya seperti berikut:

  • Penghamburan harta untuk memenuhi hasrat seks bebasnya 
  • Rasa ingin tahu yang begitu besar 
  • Terjadi beberapa perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan serta tanggung jawab yang dihadapi. 
  • Terjerat dalam pesta hura-hura dengan memakai obat-obat terlarang seperti ganja, putau, ekstasi, serta pil-pil setan yang lain. 
  • Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat 
  • Perilaku yang tidak baik 
  • Pakaian terbuka 
  • Mudah mengalami kegelisahan, tak sabar, emosional, senantiasa ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam hasrat, senantiasa menunjukkan eksistensi serta kebanggan diri dan senantiasa ingin coba banyak hal. 
  • Sering mengalami tekanan mental serta emosi 
  • Ingin memperoleh harta serta uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dengan jalan yang salah, keji serta haram.

Faktor Penyebab Pergaulan Bebas 

Hal yang terjadi dalam pergaulan bebas banyak bertolak belakang dengan atran-aturan serta beberapa etika dalam norma pergaulan, hal semacam ini dilandasi atau dikarenakan dari banyak beberapa aspek penyebabnya pergaulan bebas diantaranya seperti berikut...

1. Rendahnya Tarah Pendidikan Keluarga
Rendahnya tarah pendidikan keluarga punya pengaruh besar sebagai penyebab terjadinya pergaulan bebas. Misalnya, keluarga mengizinkan sang anak untuk berpacaran serta ditambah tidak ada pengawasan yang mengakibatkan anak terjerumus dalam pergaulan bebas.

2. Keadan Keluarga Yang Tak Stabil (Broken Home)
Kondisi keluarga sangat berpengaruh pada perilaku atau perkembangan psikis remaja yang mana kondisi orangtua yang tidak harmonis yang membuat perkembangan psikis anak terganggu serta anak cenderung mencari kesenangan diluar untuk merasa bahagia, dan melupakan hal yang terjadi di keluarganya lantaran orangtua tak memberi kasih sayang, hingga sang anak mencari kesenangan diluar berbuntut pada pergaulan bebas.

3. Orang Tua yang Kurang Memperhatikan
Tak diperhatikan oleh orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya hingga anak kurang memperoleh perhatian dan membuat sang anak bebas dalam melakukan segala hal.

4. Lingkungan Setempat Kurang Baik
Lingkungan sekitar adalah faktor pembentuk keperibadian seseorang, bila dilingkungan tersebut adalah lingkungan yang kurang kondusif maka sang anak akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas dimana kita ketahui kalau perkembangan seseorang lebih ditentukan pada lingkungan daripada keluarga.

5. Kurang Berhati-Hati Dalam Berteman
Teman bisa membimbing kita ke arah yang positif serta negatif dimana sebagian besar pergaulan bebas terjadi lantaran berteman dengan orang yang tidak baik.

6. Keadaan Ekonomi Keluarga
Keluarga ekonomi yang rendah, membuat anak tidak bisa bersekolah serta umumnya banyak juga yang putus sekolah yang membuat pergaulan anak itu dengan remaja yang senasib yang membuat tingkah laku sang anak jadi tambah parah.

7. Kurangnya Kesadaran Remaja
Kurangnya kesadaran remaja terjadi adalah implikasi dari kurangnya pengetahuan remaja itu akan efek pergaulan bebas.

8. Terdapatnya Teknologi Informasi (Internet)
Dari adanya internet mempermudah untuk mengakses jenis macam budaya
yang tidak cocok dengan etika ketimuran.

Akibat Pergaulan/Dampak Pergaulan Bebas 

Terjadinya pergaulan bebas memberi dampak besar baik untuk sendiri, orangtua, masyarakat serta negara, beberapa dampak itu dari efek yang diakibatkan dari pergaulan bebas diantaranya seperti berikut:


  • Bahaya dari pergaulan bebas yaitu seks bebas. Seks bebas yaitu dua orang yang berhubungan suami istri tanpa ada ikatan pernikahan sampai dengan kehamilan diluar nikah yang sudah pasti memalukan diri sendiri, orangtua, masyarakat, serta Indonesia dengan adat ketimuran. 
  • Ketergantungan Obat. Dari ajakan teman lantaran pikiran yang masih labil menggiringnya mengkonsumsi obat terlarang hingga membuat ketagihan dengan ketergantungan obat-obat terlarang sampai berlebihan dan beresiko overdosis yang diakhiri dengan kematian. 
  • Menurunnya tingkat kesehatan. Pergaulan bebas bisa menyebabkan beragam penyakit seperti HIV AIDS serta banyak yang menggugurkan kandungan yang sudah pasti membahayakan kesehatannya dan mengkonsumsi obat-obat terlarang yang semua hal itu bisa menurunkan kesehatan.
  • Meningkatkan Kriminalitas. Bahaya pergaulan bebas yang satu ini bisa terjadi lantaran bila pencadu narkoba tidak lagi mempunyai uang untuk membeli maka jalan keluar yang cepat yaitu dengan melakukan tindakan kriminalitas.
  • Merenggangkan Hubungan Keluarga. Pergaulan bebas bisa merenggangkan hubungan pada keluarga lantaran beberapa penyebab yang umumnya karena emosi meledak-ledak serta bahkan juga hingga rasa hormat pada orangtua akan hilang. 
  • Menyebarkan Penyakit. Pergaulan bebas yang akrab dengan seks bebas, serta narkoba membuat beragam penyakit yang bisa menyerang orang-orang sekitar yang tidak bersalah.
  • Menurunnya Prestasi. Seseorang dengan pergaulan bebas lebih cenderung bersenang-senang serta bisa menghilangkan konsentrasi belajar akibat dari minuman keras serta narkoba.
  • Berdosa. Pergaulan bebas sudah pasti akan memperoleh dosa yang belum dirasakan pada saat masih hidup, tetapi waktu kematian menjemput yang dihantarkan terhadap balasan atas doa-dosa yang pernah diperbuat yakni ke neraka. 

Cara Mengatasi Pergaulan Bebas

Permasalahan apapun bisa diatasi, baik itu pergaulan bebas, hal ini bisa diatasi, serta dihindari dengan beberapa jalan keluar penanganan dan pencegahan pergaulan bebas dengan beberapa cara diantaranya seperti berikut:

1. Memperbaiki Cara Pandang
Bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan untuk mendidik anak-anak untuk berupaya serta menerima hasil usaha meskipun tidak sesuai dengan apa yang dinginkan hingga jika akhirnya mengecewakan bisa menyikapi dengan positif.

2. Jujur Pada Diri Sendiri
Mengerti serta tahu apa yang paling baik untuk dirinya hingga tak menganiyaya emosi serta diri mereka sendiri.

3. Menanamkan Nilai Ketimuran
Nilai ketimuran atau nilai keislaman begitu penting dalam membuat kepribadian seseorang dengan meningkatkan keimanan sebagai pegangan atau perisai untuk berpikir ke pergaulan bebas.

4. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Maksudnya yaitu dengan manajemen waktu, emosi serta energi supaya senantiasa berpikir positif dengan kegiatan positif setiap hari.

5. Banyak Melakukan aktivitas Secara Positif
Dengan adanya banyak kesibukan positif jadi tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal negatif.

6. Memikirkan Masa Depan
Memikirkan hari esok merupakan cara supaya bisa membuat langkah-langkahnya dalam meraih hari esok yang ia cita-citakan yang dia mimpikan supaya tak menjadi seseorang yang hampa tanpa ada harapan serta tanpa ada cita-cita.

7. Kurangi Menonton Televisi
Televisi menjadi sumber informasi yang mendidik, Tetapi sebenarnya bertolak belakang, lantaran umumnya televisi cuma menyiarkan hiburan-hiburan dengan nilai-nilai gaya hidup bebas.

8. Senantiasa Membaca Buku
Membaca buku memberi kita wawasan luas baik itu wawasan dalam pelajaran di sekolah ataupun wawasan akan kehidupan yang baik serta mengetahui lebih cepat hal-hal yang tidak baik dan tak bisa dilakukan.

9. Berkomunikasi dengan Baik
Dengan berkomunikasi dengan baik kita bisa berhubungan baik dengan orang-orang dan membuat orang-orang tahu akan diri kita serta tak mengajak pada hal yang negatif lantaran lingkungan atau masyarakat tidak akan mengganggu.

10. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dengan sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas membuat orang-orang terlebih para remaja tahu bahaya yang diakibatkan dari pergaulan bebas sebagai langkah pencegahan.

11. Menegakkan Aturan Hukum
Dengan penegakan aturan hukum memberi dampak jera pada pergaulan bebas serta sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan generasi muda anak bangsa Indonesia.

KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
(dr. Nengah Adnyana Oka M., M.Kes.)
                Sehat merupakan kondisi optimal fisik, mental dan sosial seseorang sehingga dapat memiliki produktivitas, bukan hanya terbebas dari bibit penyakit. Kondisi sehat dapat dilihat dari dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai salah satu modal produksi atau prakondisi yang dibutuhkan seseorang sehingga dapat beraktivitas yang produktif.
Salah satu upaya mewujudkannya dalam industri dikembangkan konsep kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Dimensi konsumsi menjelaskan manfaat sehat sebagai kondisi yang dibutuhkan setiap manusia untuk dinikmati sehingga perlu disyukuri. Dimensi ini melahirkan pemahaman upaya manusia untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan agar terhindar dari penyakit dan masalah kesehatan. Usaha-usaha preventif dan promotif seperti gizi, sanitasi, konseling genetika, asuransi, estetika termasuk di dalamnya.
            Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan efisiensi dengan menggerakkan potensi seluruh masyarakat. Konsep kesehatan masyarakat berkaitan dengan perubahan perilaku sehat akan lebih terbentuk dan bertahan lama bila dilandasi kesadaran sendiri (internalisasi) sehingga konsep upaya sehat dari, oleh dan untuk masyarakat sangat tepat diterapkan.
            Pemerintah Indonesia sudah mengembangkan konsep Desa Siaga yang menggunakan pendekatan pengenalan dan pemecahan masalah kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat sendiri. Peranan petugas kesehatan sebagai stimulator melalui promosi kesehatan dilakukan dengan memberikan pelatihan penerapan Desa Siaga. Kegiatan diwujudkan melalui rangkaian pelatihan mengidentifikasi masalah kesehatan dengan mengenalkan masalah kesehatan dan penyakit yang banyak terjadi dalam lingkungan mereka dilanjutkan survey mawas diri (SMD) dan aplikasi upaya mengatasi yang disepakati masyarakat berupa musyawarah masyarakat desa (MMD). Harapan pemerintah agar upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat lebih cepat dan lebih awet karena masyarakat mampu mandiri untuk sehat.
            Tanpa pemahaman terhadap penyakit dan masalaah kesehatan masyarakat oleh petugas kesehatan maka tidak akan memiliki dasar pemahaman yang kuat. Implikasinya akan terjadi     semakin jauh kesenjangan pemahaman konsep penyakit dan masalah kesehatan antara petugas kesehatan dan masyarakat sehingga gagal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Masalah Kesehatan Masyarakat
            Untuk memahami masalah kesehatan yang sering ditemukan di Indonesia perlu dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain masalah perilaku kesehatan, lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan yang akan menimbulkan berbagai masalah lanjutan seperti masalah kesehatan ibu dan anak, masalah gizi dan penyakit-penyakit baik menular maupun tidak menular. Masalah kesehatan tersebut dapat terjadi pada masyarakat secara umum atau komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita dan ibu), kelompok lanjut usia dan kelompok pekerja.
  1. Masalah Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan bila mengacu pada penelitian Hendrik L. Blum di Amerika Serikat  memiliki urutan kedua faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat setelah faktor lingkungan. Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatn sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan dan faktor kemiskinan. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat. Terbentuknya perilaku diawali respon terhadap stimulus pada domain kognitif berupa pengetahuan terhadap obyek tersebut, selanjutnya menimbulkan respon batin (afektif) yaitu sikap terhadap obyek tersebut. Respon tindakan (perilaku) dapat timbul setelah respon pengetahuan dan sikap yang searah (sinkron) atau langsung tanpa didasari kedua respon di atas. Jenis perilaku ini cenderung tidak bertahan lama karena terbentuk tanda pemahaman manfaat berperilaku tertentu.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.

JENIS JENIS MUSIK MODERN DINUSANTARA

JENIS-JENIS MUSIK MODERN NUSANTARA

Secara umum, music modern Nusantara dapat kita kelompokkan berdasarkan aliran, sumber bunyi,danproses penciptaannya.
Berdasarkan Alirannya
a. Musik jazz.
Musik Jazz merupakan jenis music yang dikembangkan pertama kali oleh orang-orang Afrika-Amerika. Musik ini berkembang pada sekitar sepuluh tahun pertama abad ke- 20 di New Orleans, Amerika Serikat.
Ciri utama dari music jazz adalah improvisasi. Improvisasi tersebut disertai dengan chord progresi yang berulang dari sebuah lagu popular atau komposisi asli.

b. Musik Rhythm and Blues (R&B)
Musik rhythm-and-blues yang lebih dikenal dengan music R&B memiliki genre-genre, seperti jumpblues, club blues, black rock and roll, doo woop, soul, Motown, funk, disco, dan rap.
Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebaian besar masyarakat Afrika-Amerika pada awal 1940-an. R&B pertama kali diciptakan Jerry Wexler, yang terkenal dengan Atlantic Record-nya. Menurut Jerry Wexler, istilah rhythm and blues digunakan sebagai sinonim untuk music black rock and roll.

c. Musik Pop.
Ciri khas music pop ialah penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Komposisi musiknya juga mudah dicerna (easy listening). Terkadang para musisinya memberikan polesan tambahan untuk member I daya tarik bagi pendengar.
d. Music Rock
Salah satu jenis aliran music yang dipengaruhi oleh berbagai aliran music lain yang saling berkaitan. Musik ini mendominasi musik popular di barat sejak sekitar tahun 1995. Musik ini berawal dari Amerika Serikat, tetapi dipengaruhi oleh beragam kebudayaan dan tradisi music.
Instrumen music yang dominan paada music rock iallah gitar dan amplifiernya n instrument yang menghasilkan audio yang distorsi (teori kebisingan).
Dalam perkembangannya, music rock memiliki beberapa aliran. Antara lain heavy metal, punk, alternative, dan grunge.

e. Musik Country
Disebut juga music Country-and-Western merupakan sebuah genre besar pada music popular Amerika, yang di produksi oleh masyarakat Amerika Serikat. Music ini mulai tenar pada sekitar1920-an. Naaach, yang uniknya music ini bersal dari music tradisional (music rakyat) , daerah sselatan Appalachia. Music country terdiri atas beberapa gaya seperti western swing, honky-tonk, bluegrass, rockabilly, dan new country.

f. Musik Dangdut
Musik Dangdut pada dasarnya adalah hasil perpaduan antara music India dan music Melayu. Ciri khas music ini terletak pada pukulan alat music tabla, sejenis alat music perkusi yang menghasilkan bunyi “ndut”. Juga mengusung konsep easy listening.

Contoh Alat Musik Modern








Contoh Lagu Modern 


KEISTIMEWAAN KOTA TASIKMALAYA


         KEUNIKAN KOTA TASIKMALAYA
Kota Tasikmalaya (aksara Sunda: ᮊᮧᮒ ᮒᮞᮤᮊ᮪ᮙᮜᮚ) adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Sang Mutiara dari Priangan Timur sebutan lain bagi kota ini, seiring dengan perkembangan kota ini.

Daftar isi

Sejarah

Kantor assistent-resident (1900-1921).
Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah berdirinya kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten induknya. Sebelumnya, kota ini merupakan ibukota dari kabupaten Tasikmalaya, kemudian meningkat statusnya menjadi kota administratif tahun 1976, pada waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dan kemudian menjadi pemerintahan kota yang mandiri pada masa Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh bupatinya saat itu H. Suljana W.H.
Sang Mutiara dari Priangan Timur itulah julukan bagi kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak pada 108° 08′ 38″ – 108° 24′ 02″ BT dan 7° 10′ – 7° 26′ 32″ LS di bagian Tenggara wilayah Provinsi Jawa Barat. Kota ini dahulu adalah sebuah kabupaten, namun seiring dengan perkembangan, maka terbentuklah 2 buah bentuk pemerintahan yaitu Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.
Tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya, mulai di gulirkan ketika Kabupaten Tasikmalaya di pimpin oleh A. Bunyamin, Bupati Tasikmalaya periode tahun 1976 – 1981. Pada saat itu melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 diresmikanlah Kota Administratif Tasikmalaya oleh Menteri Dalam Negeri yang pada waktu itu dijabat oleh H. Amir Machmud. Wali Kota Administratif pertama adalah Drs. H. Oman Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa barat, H. Aang Kunaefi
Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.
Kemudian pada tahun 2001, dirintislah pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya oleh Bupati Tasikmalaya, Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata (1996 – 2001), dengan membentuk sebuah Tim Sukses Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. Melalui proses panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pejabat Wali Kota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.
Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Wali Kota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan untuk kecamatan bertambah menjadi 10 kecamatan, yang antara lain :

Pemerintahan

Lambang Kota Tasikmalaya di sebuah Monumen Perbatasan.
Kota Tasikmalaya diresmikannya sebagai Kota Administratif Tasikmalaya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976, dengan Wali Kota Administratif Pertama yaitu Drs. H. Oman Roosman yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat H. Aang Kunaefi. Pada awal pembentukannya, wilayah Kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung, dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.[2]
Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, bersama-sama dengan Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Padang Sidempuan, Kota Prabumulih, Kota Lubuk Linggau, Kota Pagar Alam, Kota Tanjung Pinang, Kota Cimahi, Kota Batu, Kota Singkawang, dan Kota Bau-Bau, selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001, Drs. H. Wahyu Suradiharja dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.
Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Wali Kota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 15 dan desa sebanyak 54, kemudian melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 30 Tahun 2003 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan, desa-desa di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi kelurahan, maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, selanjutnya kecamatan di Kota Tasikmalaya dimekarkan lagi sehingga menjadi sepuluh kecamatan.
Berikut ini urutan pemegang jabatan Wali Kota Administratif Tasikmalaya, dari terbentuknya Kota Administratif sampai menjelang terbentuknya Pemerintah Kota Tasikmalaya:
  1. Oman Roesman (1976-1985)
  2. Yeng Ds. Partawinata (1985-1989)
  3. R. Y. Wahyu (1989-1992)
  4. Erdhi Hardhiana (1992-1999)
  5. Bubun Bunyamin (1999-2007)
  6. Syarif Hidayat (2007-2012)
  7. Drs. H. Budi Budiman (2012-2017)

Batas wilayah

Utara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya
Selatan Kabupaten Tasikmalaya
Barat Kabupaten Tasikmalaya
Timur Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya

Pendidikan

Rumah Sakit Umum Tasikmalaya di sekitar tahun 1925.
Kota Tasikmalaya merupakan pusat pendidikan ketiga terbesar di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor, hal ini dibuktikan oleh banyaknya institusi pendidikan yang berada di kota ini seperti Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, Cabang UPI Bandung yang berada di Tasikmalaya, BSI Tasikmalaya,belasan bahkan puluhan universitas swasta, dan Universitas Negeri Siliwangi yang merupakan Universitas terbesar di wilayah priangan timur dan selatan. Universitas Siliwangi atau yang biasa dikenal Unsil ini merupakan universitas pilihan yang menjadi prioritas. Hal ini membuktikan bahwa rekam jejak universitas ini sangat bagus dan tidak dapat dipandang sebelah mata.
Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri, khususnya di era sebelum 1980-an karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren yang mengajarkan agama Islam, baik pondok besar maupun kecil, bahkan melahirkan tokoh perjuangan nasional di antaranya adalah Zainal Mustafa.
Berikut ini nama Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta :
  • Universitas Siliwangi ( UNSIL )
  • Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI )
  • Universitas Perjuangan Tasikmalaya ( UNPER )
  • Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya ( UMTAS )
  • STIA YPPT Tasikmalaya
  • STAIN Tasikmalaya
  • STAINU Tasikmalaya
  • STISIP Tasikmalaya
  • STT YBSI Tasikmalaya
  • STHG Galunggung Tasikmalaya
  • POLTEKKES KEMENKES Tasikmalaya
  • STIKES BTH Tasikmalaya
  • STIKES Respati Tasikmalaya
  • STIKES Muhamadiyah Tasikmalaya
  • AKBID Syahida Komunika Tasikmalaya
  • STIKES Bakti Kencana Tasikmalaya
  • Politeknik Triguna
  • AMIK BSI Tasikmalaya
  • LP3I Tasikmalaya
  • STIMIK DCI Tasikmalaya
  • AKPARTA Siliwangi Tasikmalaya
  • STAIC Cipasung Tasikmalaya
  • STIE Cipasung Tasikmalaya
  • STIPER Cipasung Tasikmalaya
  • STIE Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya
  • STAI Al Maarif Tasikmalaya
  • STAI Al Hasanah Tasikmalaya
  • Akademi Analis Kesehatan Tasikmalaya

SEJARAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKADI TIK

Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.
1. Masa Prasejarah
Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
Piktografi
Piktografi
a. 3000 SM
Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
b. 2900 SM
Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
Hieroglif
Hieroglif
Serat Papyrus
Serat Papyrus
c. 500 SM
Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
d. 105 M
Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
Kertas yang ditemukan Bangsa Cina
Kertas yang ditemukan Bangsa Cina

SEJARAH GEDUNG MERDEKA

                                 SEJARAH GEDUNG MERDEKA
Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Bandung ini, pada tahun 1895, hanya berupa bangunan sederhana. Bangunan yang mempunyai luas tanah 7.500 meter persegi itu, menjadi tempat pertemuan “Societeit Concordia”, sebuah perkumpulan beranggotakan orang-orang Eropa, terutama Belanda yang berdomisili di Kota Bandung dan sekitarnya.
Pada 1921, bangunan yang diberi nama sama dengan nama perkumpulannya tersebut, yaitu Concordia, dirombak menjadi gedung pertemuan “super club” yang paling lux, lengkap, eksklusif, dan modern di Nusantara oleh perancang C.P. Wolff Schoemaker dengan gaya Art Deco. Dan tahun 1940, dilakukan pembenahan pada gedung tersebut agar lebih menarik, yaitu dengan cara merenovasi bagian sayap kiri bangunan oleh perancang A.F. Aalbers dengan gaya arsitektur International Style. Fungsi gedung ini adalah sebagai tempat rekreasi.
Pada masa pendudukan Jepang, bangunan utama gedung ini berganti nama menjadi Dai Toa Kaikan yang digunakan sebagai pusat kebudayaan. Sedangkan bangunan sayap kiri gedung diberi nama Yamato yang berfungsi sebagai tempat minum-minum, yang kemudian terbakar (1944).
Setelah Proklamasi Kemerdekan Indonesia (17 Agustus 1945), gedung ini dijadikan markas pemuda Indonesia menghadapi tentara Jepang dan selanjutnya menjadi tempat kegiatan Pemerintah Kota Bandung. Ketika pemerintahan pendudukan (1946 – 1950), fungsi gedung dikembalikan menjadi tempat rekreasi.
Menjelang Konferensi Asia Afrika, gedung itu mengalami perbaikan dan diubah namanya oleh Presiden Indonesia, Soekarno, menjadi Gedung Merdeka pada 7 April 1955.
Setelah terbentuk Konstituante Republik Indonesia sebagai hasil pemilihan umum tahun 1955, Gedung Merdeka dijadikan Gedung Konstituante. Ketika konstituante dibubarkan melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, gedung ini dijadikan tempat kegiatan Badan Perancang Nasional (Bapenas) tahun 1959, kemudian diubah menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dari tahun 1960-1971. Pada 1965, di gedung tersebut berlangsung Konferensi Islam Afrika Asia.
Setelah meletus pemberontakan G30S tahun 1965, Gedung Merdeka dikuasai oleh instansi militer dan sebagian dari gedung tersebut dijadikan tempat tahanan politik. Pada 1966, pemeliharaan gedung diserahkan dari pemerintah pusat ke Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat, yang selanjutnya diserahkan lagi pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tahun 1968, MPRS mengubah surat keputusannya dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induk gedung, sedangkan bangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang masih tetap menjadi tanggung jawab MPRS. Tahun 1969, pengelolaan gedung diambil alih kembali oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dari Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tahun 1980, seluruh gedung ditetapkan sebagai lokasi Museum Konperensi Asia  Afrika.

Pertemuan dan Konferensi yang Berlangsung setelah Konferensi Asia-Afrika, di Gedung Merdeka Bandung

  • 1956, Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika
  • 1961, Sidang Dewan Setiakawan Rakyat Asia-Afrika
  • 1965, Konferensi Islam Asia-Afrika
  • 1970, Kongres Pertama Organisasi Islam Afrika-Asia (The Afro-Asian Islamic Organization)
  • 1980, Peringatan ke-25 Konferensi Asia-Afrika, sekaligus pembukaan Sidang Komite Ahli Hukum Asia-Afrika ke-21(Asian-African Legal Consulative Commite/AALCC) dan peresmian Museum Konferensi Asia-Afrika.
  • 1983, Peresmian Pusat Studi dan Pengkajian Masalah Asia-Afrika dan Negara-Negara Berkembang
  • 1984, Kunjungan peserta Konferensi Menteri Penerangan Negara-Negara Nonblok (The Conference of the Minister of information of non-Aligned Countries/COMINAC)
  • 1985, Peringatan yang ke-30 Konferensi Asia-Afrika, sekaligus membacakan “Pesan Bandung” (“Bandung Message”)
  • 1990, Peringatan ke-35 Konferensi Asia-Afrika
  • 1991, Kunjungan peserta Konferensi Menteri Pariwisata Asia(Pasifik Asian Tourism Association/PATA)
  • 1991, Kunjungan Peserta Organisasai Konferensi Islam (The Organization Islamic Conference)
  • 1992, Kunjungan Peserta KTT ke-10 gerakan Nonblok sekaligus napak tilas Konferensi asia-Afrika 1955
  • 1995, Kunjungan peserta Sidang Konferensi IX Organisasi Islam (The Organization Islam Conference)
  • 1995, Peringatan ke-40 Konferensi Asia-Afrika
  • 2000, Peringatan ke-45 Konferensi Asia-Afrika oleh “Bandung Spirit”
  • 2005, Peringatan ke-50 Konferensi Asia-Afrika, sekaligus penandatanganan Deklarasi “Nawasila”hasil Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika
  • 2008, Seminar Regional Pasific